Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Pada Biawak




Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
Jenis keanekaragaman hayati

Lingkungan hidup terdiri dari atas:
• lingkungan biotik, yang meliputi hewan bersel satu sampai makhluk yang bersel banyak.
• lingkungan abiotik, yang meliputi faktor fisik seperti iklim, cahaya, batu, dan tanah.
Interaksi antara lingkungan biotik dan abiotik akan membentuk sebuah ekosistem, yang saling melakukan timbal balik. Perbedaan tingkat ekosistem disebabkan adanya perbedaan letak geografis pada setiap ekosistem, yang menyebabkan adanya perbedaan iklim.
 
Contohnya, di daerah dingin tidak ada pohon yang tumbuh. Hanya ada jenis lumut. Hewan yang bisa hidup di daerah ini adalah rusa kutub dan beruang kutub. Sedangkan di daerah tropis, yang memiliki hutan tropis terdapat berbagai macam jenis binatang, seperti serangga, ular, dll. 

untuk yang belum mengetahui Genetika Populasi dan peranannya dalam usaha pelestarian Biawak Komodo Part 6. kunjungi informasi kami sebelumnya.



hamster, guppy, freelance, indonesia, jual hamster, jual guppy, jual hewan, jual tikus, jual kandang,
-visit us: @Mr_ikky and Friends-
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar