Pada akhir 2005, peneliti dari
Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak Perentie
(Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari
suku Agamidae, kemungkinan memiliki semacam bisa. Selama ini diketahui
bahwa luka-luka akibat gigitan hewan-hewan ini sangat rawan infeksi
karena adanya bakteria yang hidup di mulut kadal-kadal ini, akan tetapi
para peneliti ini menunjukkan bahwa efek langsung yang muncul pada
luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan
menengah.
Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan manusia
akibat gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo, dan
semuanya memperlihatkan reaksi yang serupa: bengkak secara cepat dalam
beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang
mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga
beberapa jam kemudian. Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat
beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun
Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa
yang dipunyai komodo
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga
memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri
Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini.
Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya; jika
gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat
melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu
minggu akibat infeksi. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo
agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan;
diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo
nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan
untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk
pengobatan manusia.
untuk yang belum mengetahui Keanekaragaman Tingkat Gen Biawak . kunjungi informasi kami sebelumnya |
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar